PPKM, Perlu Kesehatan Mental Untuk Masyarakat

Pembacaan opini oleh Muhammad Rimba Antares/ Himakom UMC

Opini, Naraya News - Hingga kini, kita sebagai masyarakat terus saja diberi kejutan dan juga pilihan dalam menanggapi kondisi yang membingungkan. Baik itu ekonomi, sosial, hingga kesehatan pun kita pikirkan, padahal kita ini hanya masyarakat. Ada apa dengan kita sebenarnya?

PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ), dengan berbagai spekulasi yang memaksa masyarakat untuk menyikapinya dengan seksama, Terlebih kita tidak bodoh untuk menanggapinya, tetapi dapat memahami kondisi yang dirasakan selama pemberlakuan tersebut.

Kita sekarang tanpa disadari sudah mulai merasa kacau yang tidak akan tertampak dari luar, tetapi di dalam diri kita yaitu karena kurangnya kesehatan mental. Walaupun tak terlihat tetapi semua hal yang terjadi baik itu kita memikirkan sesuatu yang menimbulkan emosi, kegelisahan, dan juga penderitaan itu bertempat di dalam diri kita. Jika kalian belum merasakannya, coba kalian lihat terhadap diri kalian sendiri apakah ada perbedaan sepanjang masa PPKM ini? Jika masih kurang puas lihat lah berbagai keresahan di sosial media kalian, atau lingkungan tempat tinggal.

Kesehatan mental adalah keadaan dimana individu dapat menyadari potensi yang dimilikinya, mampu mengulang tekanan hidup normal, bekerja secara produktif, serta mempu memberikan kontribusi bagi lingkungannya. Jadi apakah mental kita sedang baik baik saja dengan keadaan yang tidak sesuai dengan pengertian mental yang sehat itu. Tentunya kita lagi mengalami gangguan mental yang dirasa belum siap untuk menghadapi suatu keadaan jangka panjang yang tanpa di duga-duga.

Masyarakat sekarang ini, masih belum mengerti tentang kesehatan mental yang mereka rasakan. Kerena mereka tidak akan memikirkan sampai kesana, sendangkan untuk kebutuhan biologis saja menjadi pikiran pertama untuk mereka dalam menjalani kehidupan. Walaupun begitu sebenarnya bisa saja untuk diselingi dengan menjaga kesehatan mental kita secara perlahan, baik itu dalam kegiatan apapun untuk mencoba mengontrol segala hal yang kita lakukan dan yang kita pikirkan. Penting sekali sebenernya kita untuk mengontrol kesehatan mental kita agar tidak terpengaruh dalam arus negatif yang sekarang marak beredar dimana-mana.

Di Indonesia sebenernya krisis sekali dalam kesehatan mental semenjak PPKM diberlakukan, karena masyarakat yang dipaksa untuk berdiam diri di dalam rumah dan melakukan segala sesuatu halnya. Walaupun itu solusi yang efektif tapi apakah itu berlaku disetiap sektor dan kalangannya. Padahal masyarakat memiliki sebuah latar belakang dan psikologis yang berbeda-beda. Sebaiknya kita sebelum beranjak untuk memikirkan orang lain, pikirkan dulu diri kita sendiri. Sudah sehatkah mental kita ini, atau masih memiliki rasa gangguan di dalam mental kita.

Dampak gangguan mental secara psikologis selama PPKM ini contoh kecilnya seperti kita merasakannya kesepian. Karena kita jarang untuk berinteraksi dengan teman sebaya kita, ataupun karena kita sibuk untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang dilakukan secara online. Pada dasarnya interaksi itu perlu untuk kesehatan mental kita, dikarenakan online maka esensi dalam interaksi tersebut sepertinya masih kurang. Sehingga kebanyakan orang lebih memilih untuk menjadi apatis dengan mengurung diri nya di dalam dunia maya yang perlahan-lahan dicetak menjadi seseorang yang individual.

Adapun gangguan mental yang dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kita tidak bahagia dalam kehidupan yang kita jalani, Maka timbulah rasa depresi yang kita rasakan, yang dapat berakibat buruk untuk diri kita sendiri. Bisa saja kita merasakan mudah untuk konflik dengan orang lain, sehingga mempersulit kita untuk menjalin hubungan sosial yang baik kembali dengan yang lainnya. Buktinya banyak sekarang yang mengalami itu karena keterbatas ekonomi ataupun pikiran yang harus di perbuatan dalam melanjutkan kehidupan di masa sekarang. Juga ada yang memilih untuk pelarian ke dalam ranah narkoba untuk menahan rasa stress nya yang hanya sementara. Sehingga dapat menimbul benih-benih untuk melakukan hal yang tak sewajarnya seperti bunuh diri, sangat mengerikan bukan dampak dari gangguan mental yang sudah terjadi.

Maka dari itu kita sebagai masyarakat harus dapat memahami kesehatan mental kita sendiri dan juga untuk mengatasinya. Seperti kita dapat mengontrol diri kita untuk menyeimbangkan rasa emosional yang kita miliki terhadap lingkungan sekitar. Walaupun kita merasa kesepian kita dapat gunakan media sosial kita yang bermanfaat dan juga berinteraksi dengan orang- orang yang ada di dalam rumah meski sedang dalam kesibukan masing-masing. Pokonya bikin diri kita untuk bahagia dalam menjalani hidup, baik dengan cara apapun. Bisa saja untuk berolahraga atau membaca buku untuk menambah ilmu yang kita dapatkan. Atau kita mengadakan konseling bareng teman-teman dengan cara online untuk mencari solusi dan mencurhatkan segala keresahan yang di hadapi secara bersama-sama. Agar kita terus tetap dalam fase yang sehat baik itu psikologis dan juga mental kita.

Survei di Indonesia menemukan bahwa proporsi orang dengan gejala gangguan mental pada masa PPKM ini mencapai 35 persen. Angka tersebut bisa terhitung lebih tinggi dari pada sebelum sebelumnya, maka harus melakukan suatu tindakan dalam mengatasinya. Dengan memfasilitasi hasil survei masalah kesehatan mental tersebut dan sumber daya kesehatan. Termasuk menyediakan akses dukungan informasi dan teknologi yang handal dalam mengatasinya. Kemudian dengan memberikan dukungan terhadap sesama masyarakat untuk mengahadapi situasi sekarang ini, bahwa kalian tidak sendirian untuk berjuang. Saling membantu satu dengan yang lainnya dalam berbagai hal nya mau itu kebutuhan primer dan juga sekunder bila memumpuni, serta mendapatkan jaminan sosial dari kesehatan. Membuka akses yang lebih banyak lagi untuk masyarakan dalam melakukan konseling tentang kesehatan mental mereka dengan mudah, dan penjangkauan aktif di komunitas. Terakhir, menjamin kesinambungan layanan kesehatan mental masyarakat, akses penerimaan obat dan pencegahan resiko gangguan mental.

Kita tidak ada yang tau kondisi seperti ini akan berlangsung sampai kapan, tetapi dengan kita memiliki bekal untuk menghadapinya kita pasti dapat terus hidup dengan normal. Pikirkan segala sesuatu yang harus kita lakukan untuk lebih baik dari sebelumnya, jangan menyerah karena keadaan. Sebenarnya keadaan hanyalah sebuah pelengkap saja dari kehidupan yang kita lalui. Selebihnya kita yang menentukan, apakah kita yang akan tertelan oleh keadaan ataukah kita yang dapat menelan keadaan tersebut. Dari manis yang sebelumnya dilalui bersama-sama hingga pahit yang sekarang dilalui bersama-sama meskipun dengan perbedaan, yaitu dibatasi oleh jarak. Tetapi dengan adanya jarak, kita dapat menemukan arti dari dampak kondisi yang sedang berlangsungnya PPKM ini. Baik itu untuk diri kita sendiri maupun orang lain, pasti memiliki makna nya masing-masing yang nanti setelah melewati kondisi ini, dapat di ceritakan kembali untuk pemebelajaran bahwa disetiap masalah memiliki solusi. Hanya saja solusi mana yang tepat untuk kita ambil dan jangan sampai jatuh ke lubang yang salah.

Daftar Pustaka :
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/28/11320291/pemerintah-diminta-perhatikan-kesehatan-mental-masyarakat-saat-pandemi-covid?page=all
https://www.alodokter.com/kesehatan-mental

Penulis : Muhammad Rimba Antares

Lebih baru Lebih lama