Kampus, Narayanews - Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) memutuskan biaya kuliah mahasiswa KIP Aspirasi yang tidak lolos beasiswa KIP akan mendapatkan beasiswa UMC melalui SK NOMOR : 039/2.a/UMC-SK.R/III/2022. Dalam SK tersebut berisikan tentang kebijakan biaya kuliah mahasiswa yang tidak lolos KIP Aspirasi Universitas Muhammadiyah Cirebon Tahun 2022.
Adapun lampiran pembiayaan beasiswa UMC yang diperuntukkan bagi mahasiswa KIP Aspirasi yang tidak lolos beasiswa KIP dalam SK Rektor UMC sebagai berikut :
- Biaya kuliah mahasiswa KIP Aspirasi yang tidak lolos beasiswa KIP mendapat beasiswa UMC sebesar 25% dari UKT tanpa uang gedung dan DPP (belum termasuk biaya skripsi dan wisuda).
- Biaya kuliah mahasiswa KIP Aspirasi yang tidak lolos beasiswa KIP dan membantu UMC dalam mendaftarkan minimal 2 mahasiswa baru tahun akademik 2022-2023 berhak mendapatkan beasiswa UMC sebesar 50% (belum termasuk biaya skripsi dan wisuda, mahasiswa yang didaftarkan merupakan siswa lulusan SMA/SMK/MA tahun 2021 atau sebelumnya ).
Bukan hanya melampirkan SK Rektor UMC saja, melainkan dilampirkan juga Surat Pernyataan. Surat Pernyataan ini diperuntukkan bagi para mahasiswa yang akan melanjutkan kuliah dengan beasiswa dari UMC. Pihak kampus juga menyatakan untuk dikonsultasikan terlebih dahulu dengan orang tua atau wali masing-masing. Surat Pernyataan tersebut nantinya diserahkan paling lambat pada tanggal 31 Maret 2022, di Ruang PMB, Kampus 1 UMC.
Sebuah Solusi
Pada hari Senin (28/03), mahasiswa KIP Aspirasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) mengadakan pertemuan dengan dekan FISIP dan kapordi, di lantai 2, Gedung Machdor, kampus 2 UMC. Petemuan tersebut membahas mengenai solusi bagi para mahasiswa KIP Aspirasi yang tidak lolos beasiswa KIP.
"Kalo pak dekan itu, pak dekan ingin mengajukan ke pihak kampus itu, bahwa anak fisip itu akan di data dan pembayaran dari semester 1 sampe 8 itu dipotong menjadi 50% tanpa ada memasukkan mahasiswa baru 2 orang", ujar Pras, salah satu mahasiswa KIP Aspirasi yang tidak lolos.
Ia juga menambahkan potongan presentase itu masih kurang, namun ia menyatakan mencari beasiswa lain diluar.
"Untuk persentase solusi dari dekan sebanyak 50% itu kalo menurut saya kurang, tapi saya juga disini engga memfokuskan dari situ saja. Saya juga ingin daftar ke beasiswa-beasiswa diluar, contoh beasiswa Aspirasi, tinggal menunggu nilai-nilai yang belum keluar, kalo sudah keluar saya ingin mendaftarkan diri di beasiswa Aspirasi atau yang lain", imbuhnya.
Dirinya juga menyatakan solusi dari dekan sendiri tidak ada persyaratan apapun, dan berharap agar solusi yang diajukan dekan dapat di ACC oleh kampus.
"Kalo dari dekan sendiri tidak ada persyaratan apapun, jadi itu udah tanggung jawabnya dekan. Saya yang kemarin hadir di data terus udah. Yang penting kita ikhtiar dan do'a kalo yang diajukan dekan itu di ACC", pungkasnya.
"Sangat mengecewakan"
Dengan adanya SK dari Rektor UMC tersebut, sekitar ratusan mahasiswa KIP Aspirasi dinyatakan tidak lolos beasiswa KIP. Hal tersebut membuat para mahasiswa KIP Aspirasi yang tidak lolos ini kecewa, bahkan pasrah.
"Sangat mengecewakan sih, ya karena kan tau sendiri kita yang masuk KIP kan sangat berharap banyak banget sama KIP tersebut, tapi tiba-tiba rektor ngumumin kalo, katanya engga ada yang lulus KIP nya dari semua yang ikut tahap 2", ujar Indah salah satu dari mahasiswa KIP Aspirasi yang tidak lolos.
Ia juga menyatakan memilih untuk tidak melanjutkan kuliahnya dikarenakan ada masalah ekonomi.
"Kan kalo lanjut saya juga bayar ya, meskipun dapet potongan, cuma saya nya kan engga apa ya, ada masalah sama perekonomian keluarga, jadi lebih memilih menyelesaikan kuliah. Mau kerja dulu, kalo masalah beasiswa lain mungkin tahun depan deh, soalnya itu sih, masih bingung, jadi mau kerja dulu", pungkasnya.
"Mundur bukan solusi yang tepat"
Dengan keluarnya SK Rektor UMC tentang kebijakan biaya kuliah mahasiswa yang tidak lolos KIP Aspirasi Universitas Muhammadiyah Cirebon Tahun 2022, membuat mahasiswa KIP Aspirasi yang tidak lolos pasrah dengan keputusan tersebut.
"Sebagai mahasiswa ya menerima, karena kemarin juga sepertinya ada apa ya, ada sebuah solusi, solusi yang diberikan oleh pihak kampus. Yang kemarin itu untuk solusi itu, pemotongan biaya kuliah sebesar 25%, tidak ada syarat. Tapi akan bertambah jika kita ada saudara atau teman yang mau mendaftar kita bawa ke UMC itu bisa nambah sekitar 50%", ujar salah satu mahasiswa KIP Aspirasi yang tidak lolos.
Dirinya juga menyatakan memilih untuk melanjutkan kuliah, karena jika tidak, juga bukan solusi yang tepat.
"Saya sendiri ya lanjut, yang tadi diucapkan yang sudah setengah jalan untuk mundur itu seharusnya bukan solusi yang tepat", pungkasnya.
Reporter : Tim Liputan Naraya News