Hidup Mahasiswa !!!
Hidup Rakyat Indonesia !!!
Hidup Rakyat Yang tertindas !!!
Belakangan ini, situasi negeri kita yang tercinta ini sedang tidak baik–baik saja kegaduhan yang terjadi di negara ini dipicu oleh isu penundaan pemilu dan wacana tiga periode kemudian beberapa kompleksitas permasalahannya seperti UU IKN yang masih hangat dalam perbincangan karena dinilai banyak berdampak pada aspek kehidupan yang menyengsarakan terhadap masyarakat, kenaikan bahan pokok, kenaikan maupun kelangkaan bahan bakar dan naiknya pajak dapat merusak stabilitas negara yang seharusnya dapat menjamin kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, hari ini pemerintah tidak bisa menangani persoalan yang seharusnya diselesaikan. kemudian daripada itu, Presiden dinilai tidak konsisten dengan pendirianya karena pada hari ini saat wacana pengunduran pemilu terus digulirkan presiden seolah-olah mengafirmasi akan wacana tersebut bahkan isu tiga periode menjadi hal yang diaminkan oleh presiden hari ini untuk memenuhi hasrat kekuasaanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa presiden hari ini sudah dibutakan akan nafsu kekuasaan yang membahayakan kesejahteraan rakyat indonesia yang dinilai mencederai konstitusi.
Menggagas penundaan pemilu yang didasarkan kepentingan jangka pendek harus dijauhi, dihindari dalam alam demokrasi yang berasas pancasila, yang menjalankan politik berbasis, ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan atau politik adiluhung.
Kemudian adanya pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan struktur tanah dan lahan di daerah tersebut. Karena itu pemerintah harus mempertimbangkan sejumlah aspek, terutama aspek lingkungan / ekologi dan sosial, dari dampak lingkungan pemerintah harus memperhatikan ini agar tidak terjadi banjir, kerusakan lingkungan dan tidak melahirkan proses marginalisasi atau peminggiran penduduk lokal. Selain aspek lingkungan ada beberapa aspek yang otomatis terkena dampaknya juga yaitu dampak sosial yang akan terjadi akibat deportasi besar besaran.
Kenaikan PPN 11% akan berpotensi berpotensi mengerek inflasi mengingat pemberlakuan tarif bersamaan dengan periode musiman ramadhan dan menjelang lebaran. Selain itu, kenaikan PPN juga akan berpengaruh pada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang pada saat ini sudah mencapai Rp 12.500 Untuk Pertamax, Pertamax Turbo Rp 14.500, Dexlite Rp 12.950, Pertamina Dex Rp 13.700 dan Pertalite Rp 7.650 ini untuk di wilayah Jawa Barat. Tarif dasar listrik untuk nonsubsidi, serta penyesuaian harga liquefied petroleum gas (LPG) nonsubsidi untuk kesekian kalinya. Pasalnya, kenaikan PPN akan meningkatkan biaya produksi dan konsumsi masyarakat. Kenaikan harga-harga barang di tengah pandemi yang masih berlangsung, akan membuat daya beli masyarakat melemah, Permintaan barang dan jasa akan turun, dan akan berdampak ke sektor usaha dan utilisasi, serta penjualan akan turun. Adanya utilisasi dan produktivitas yang menurun, maka akan berpengaruh terhadap berkurangnya penyerapan tenaga kerja. Maka pendapatan masyarakat akan turun dan konsumsi menurun.
Permintaan barang dan jasa akan turun, dan akan berdampak ke sektor usaha dan utilisasi, serta penjualan. Utilisasi dan produktivitas yang menurun, maka akan berpengaruh terhadap berkurangnya penyerapan tenaga kerja. Maka pendapatan masyarakat akan turun dan konsumsi menurun. Permintaan barang dan jasa akan turun, dan akan berdampak ke sektor usaha dan utilisasi, serta penjualan akan turun. Adanya utilisasi dan produktivitas yang menurun, maka akan berpengaruh terhadap berkurangnya penyerapan tenaga kerja. Maka pendapatan
Hasil analisis kajian terhadap isu-isu diatas maka kami ALIANSI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON mempunyai sikap sebagai berikut :
- Mendesak dan menuntut presiden untuk mengeluarkan sikap secara tegas dan jelas menolak penundaan pemilu dan wacana tiga periode presiden yang dinilai bertentangan dengan amanat konstitusi.
- Mendesak dan menuntut presiden untuk mengkaji ulang UU IKN karena dinilai dapat menimbulkan berbagai dampak yang menyengsarakan masyarakat.
- Menolak kenaikan bahan bakar karena dinilai dapat merusak stabilitas ekonomi Negara.
- Menolak kenaikan bahan pokok dan pajak karena dinilai mencederai kesejahteraan ekonomi rakyat Indonesia.
- Mengajak kepada seluruh elemen masyarakat dan mahasiswa untuk terus mengawal kompleksitas permasalahan yang menyengsarakan masyarakat.
Sumber : Bem UMC