“MAGER” BISA SEBABKAN KEMATIAN?

 


 

Sumber Gambar Freepik.com

 

Artikel, Narayanews - Mager alias malas gerak merupakan salah satu kebiasan kebanyakan orang saat ini. Kata tersebut seringkali keluar ketika ada hal yang harus dikerjakan tetapi merepotkan sehingga merebut kenyamanan. Misalnya, ketika ada kebutuhan yang mengharuskan seseorang keluar. Secara naluri, orang yang bersangkutan akan merasa malas untuk menginjakkan kaki ke luar rumah. Bahkan hingga muncul golongan anak muda baru yang disebut sebagai generasi rebahan.


Pergerakan sehari-hari yang dilakukan mungkin hanya sebatas mengambil minum, membeli makan siang, lalu jalan-jalan tipis di kantor, kampus dan rumah. Parahnya lagi, kebiasan ini dilakukan berulang, bahkan tak pernah berniat untuk olahraga.


Keadaan pandemi Covid-19 saat ini juga seakan mendukung banyak orang untuk malas melakukan sesuatu. Seakan virus corona menjadi bumbu penyedap bagi kaum rebahan untuk lebih betah di rumah dan memiliki alasan untuk tidak keluar rumah.  Apalagi dengan seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi juga semakin canggih membuat banyak orang semakin betah di rumah. Kebanyakan orang juga semakin jarang keluar rumah hanya untuk memenuhi kebutuhan perutnya, karena sudah banyak layanan pesan antar makanan dibanyak daerah mulai dari perkotaan hingga pedesaan.


Menurut  World Health Organization (WHO), dikutip dari hellosehat.com gaya hidup sedenter seperti mager merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Angka kematian akibat kebiasaan malas gerak bahkan jumlahnya dua kali lebih banyak dari kematian karena obesitas. Apabila gaya hidup sedenter diikuti dengan pola makan yang tidak seimbang serta kebiasaan tidak sehat seperti merokok atau mengonsumsi alkohol, hal itu pun berisiko mengalami lebih banyak masalah kesehatan.


Berikut berbagai masalah kesehatan dan penyakit yang bisa timbul akibat malas gerak.

1. Resistensi insulin yang bisa meningkatkan gula darah

2. Menurunnya fungsi otak

3. Risiko stroke dan serangan jantung

4. Risiko osteoporosis


Untuk mencegahnya ada beberapa tips yang bisa dilakukan, yaitu lakukan sesuatu yang produktif tetapi menyenangkan. Lakukanlah tanpa banyak alasan, perkuat motivasi, meminimalisir hal-hal yang kurang bermanfaat, dan yang terpenting adalah membiasakan diri.


Meskipun terkesan sepele, kebiasaan malas gerak berdampak besar pada kesehatan. Selagi belum terlambat, kita bisa memulai dengan hal-hal kecil yang bisa dilakukan untuk menambah aktivitas fisik dari sekarang. Mari kita ubah budaya malas gerak menjadi mari gerak!         

 

Penulis: Mawaw

Editor : sha

 

Lebih baru Lebih lama