Artikel, Narayanews - Mager alias malas gerak merupakan salah satu kebiasan kebanyakan orang saat ini. Kata tersebut seringkali keluar ketika ada hal yang harus dikerjakan tetapi merepotkan sehingga merebut kenyamanan. Misalnya, ketika ada kebutuhan yang mengharuskan seseorang keluar. Secara naluri, orang yang bersangkutan akan merasa malas untuk menginjakkan kaki ke luar rumah. Bahkan hingga muncul golongan anak muda baru yang disebut sebagai generasi rebahan.
Pergerakan sehari-hari yang dilakukan mungkin hanya sebatas
mengambil minum, membeli makan siang, lalu jalan-jalan tipis di kantor, kampus
dan rumah. Parahnya lagi, kebiasan ini dilakukan berulang, bahkan tak
pernah berniat untuk olahraga.
Keadaan pandemi Covid-19 saat ini juga seakan mendukung
banyak orang untuk malas melakukan sesuatu. Seakan virus corona menjadi bumbu penyedap bagi kaum
rebahan untuk lebih betah di rumah dan memiliki alasan untuk tidak keluar
rumah. Apalagi dengan seiring
berjalannya waktu, kemajuan teknologi juga semakin canggih membuat banyak orang
semakin betah di rumah. Kebanyakan orang juga semakin jarang keluar rumah hanya
untuk memenuhi kebutuhan perutnya, karena sudah banyak layanan pesan antar
makanan dibanyak daerah mulai dari perkotaan hingga pedesaan.
Menurut World Health
Organization (WHO), dikutip dari
hellosehat.com gaya hidup sedenter seperti mager merupakan salah satu penyebab
kematian tertinggi di dunia. Angka kematian akibat kebiasaan malas gerak bahkan
jumlahnya dua kali lebih banyak dari kematian karena obesitas. Apabila gaya hidup sedenter diikuti dengan pola makan
yang tidak seimbang serta kebiasaan tidak sehat seperti merokok atau mengonsumsi alkohol, hal itu pun
berisiko mengalami lebih banyak masalah kesehatan.
Berikut berbagai masalah kesehatan dan penyakit yang bisa timbul akibat malas gerak.
1. Resistensi insulin yang bisa meningkatkan gula darah
2. Menurunnya fungsi otak
3. Risiko stroke dan serangan jantung
4. Risiko osteoporosis
Untuk mencegahnya ada beberapa tips yang bisa dilakukan,
yaitu lakukan sesuatu yang produktif tetapi menyenangkan. Lakukanlah tanpa
banyak alasan, perkuat motivasi, meminimalisir hal-hal yang kurang bermanfaat, dan
yang terpenting adalah membiasakan diri.
Meskipun terkesan sepele, kebiasaan malas gerak berdampak
besar pada kesehatan. Selagi belum terlambat, kita bisa memulai dengan hal-hal
kecil yang bisa dilakukan untuk menambah aktivitas fisik dari sekarang. Mari kita ubah budaya malas gerak menjadi mari gerak!
Penulis: Mawaw
Editor : sha