PEREMPUAN BISA BEBAS DARI STIGMA!!!

 

Ilustrasi Gambar Freepik.com

Artikel, Narayanews - Perempuan kerap kali dipandang lemah, terbatas, dan tidak memiliki banyak kemampuan. Tak jarang, perempuan sering diasumsikan sebagai pribadi yang harus berdiam diri di rumah. Masih banyak masyarakat menganggap perempuan yang meraih pendidikan tinggi-tinggi itu percuma, karena akan berujung di dapur juga, memasak, menyapu, mengurus anak, dan lain sebagainya.


Padahal, perempuan juga dapat bekerja, menghasilkan uang, serta berpendidikan tinggi. Jika berakhir memilih menjadi ibu rumah tangga pun tidak ada yang percuma, karena dengan seorang perempuan memiliki ilmu maka akan lebih mengerti bagaimana pola asuh anak, berumah tangga yang baik dan berperilaku yang baik.


Stigma sendiri Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya. Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan (2012), stigma merupakan tindakan memberikan label sosial yang bertujuan mencemari seseorang atau sekelompok orang dengan pandangan buruk. Stigma adalah proses devaluasi dinamis yang dengan signifikan mendiskreditkan seseorang.


Stigma dapat muncul karena suatu hal dianggap aneh oleh masyarakat.


Bagaimana menjadi perempuan Indonesia yang memiliki stigma negatif?


Jelas sangat mengganggu, contoh lain seperti seorang perempuan yang sudah berusia 25 tahun tetapi belum menikah, maka akan diolok-olok sebagai perawan tua atau yang lebih parah nya lagi di olok-olok sebagai perempuan yang tidak laku. Padahal, menikah bukan lah mengenai umur akan tetapi mengenai kesiapan setiap individu.


Jelas dalam hal seperti itu, menjadi perempuan Indonesia yang penuh stigma sangatlah mengganggu. Perempuan harus menikah sebelum umur 25, tidak boleh berpendidikan tinggi, berujung menjadi ibu rumah tangga, dan kecil langkah tidak seperti laki-laki yang bebas.


Stigma masyarakat terhadap perempuan harus diluruskan. Perempuan juga punya kesempatan dan hak yang sama seperti laki-laki, perempuan dapat mengembangkan dirinya dan meraih cita-citanya.


Sebagai seorang perempuan, tidak ada salahnya jika menjadi pemimpin dan mendapat dukungan. Karena pada akhirnya, dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap perempuan dapat mengubah perspektif dan cara pandang masyarakat terhadap perempuan, dimana perempuan juga dapat dipercaya bahwa perempuan memiliki perencanaan atau perubahan yang berdampak baik untuk lingkungan sekitar.



Penulis : y

Editor : sha

 

Lebih baru Lebih lama