Cerita Mahasiswa Ilkom UMC yang Raih Prestasi Bergengsi

 

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMC Raih Prestasi Bergengsi

Kampus, Narayanews - Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, empat mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (Prodi Ilkom), Fakultas Ilmu Soisal dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) berhasil meraih prestasi dalam ajang bergengsi. Keempat mahasiswa yang mengenyam pendidikan di UMC tersebut meraih beragam prestasi diantaranya, Muhammad Ramdan sebagai juara 3 Jaka Muda dalam ajang  Jaka Rara Kota Cirebon 2022, Rahayu Febyanti sebagai juara 2 solo vocal dalam ajang Muda Mendunia Festival 2022, dan Desi Wulandari sebagai juara 2 lomba Voice Over dalam ajang Milad Fikom UNISBA, dan juara 2 lomba kreativitas dalam rangka HUT BNN Kota Cirebon 2022, dan Khofifah Eka Septiani yang mendapatkan predikat sebagai Juara 3 Nok Dermayu Wakil 2 dalam ajang Pasanggiri Nok Nang Dermayu 2022. Prestasi yang diraih dalam ajang bergengsi tersebut, tentunya bukan serta-merta didapat secara instan, melainkan ada usaha juga perjuangan untuk mendapatkannya. Bagaimana kisah dibalik capaian prestasi dari keempat mahasiswa tersebut? Yuk, kita lihat bagaimana proses mereka.


Muhammad Ramdan

Muhammad Ramdan sebagai Jaka Muda Kota Cirebon 2022

Muhammad Ramdan yang merupakan mahasiswa semester 4 prodi ilkom UMC belum lama ini mendapatkan gelar sebagai juara 3 Jaka Muda dalam ajang bergengsi Jaka Rara Kota Cirebon 2022 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon. Ia mendapat gelar tersebut pada Sabtu (2/7) setelah 6 bulan lamanya melewati beberapa tahap, yakni dimulai dari pendaftaran, audisi, outbound, pengabdian masyarakat, ujuk kabisa, pra karantina, karantina, dan yang terakhir grand final.


Alasan ia mengikuti ajang Jaka Rara Kota Cirebon 2022 ini untuk menyalurkan dan mengasah kemampuan dirinya.


“Yang pertama, untuk mengukur diri Ramdan. Misalkan kita tau kemampuan kita, tapi kalau kemampuan kita tidak tersalurkan dengan baik, jatuhnya sia-sia nggak sih? Makanya Ramdan ikutan ajang Jaka Rara ini, supaya apa? Supaya kemampuan kita nih selain tersalurkan, juga terasah. Terus selain itu, Ramdan juga suka bersosialisasi untuk memperluas relasi dan haus akan pengalaman untuk mempelajari suatu hal yang baru”, ujarnya pada Kamis (7/7).


Ia juga mengatakan, jika ada teman-teman yang tertarik mengikuti ajang Jaka Rara Kota Cirebon tahun berikutnya yang terpenting harus percaya akan kemampuan diri.


Tips and tricks buat generasi muda nih, barangkali ada yang mau ikutin jejak sebagai Jaka Rara ataupun ajang lainnya, pertama nggak usah insecure, percaya diri dan percaya akan kemampuan diri kita. Hal yang penting dalam hidup adalah ketika kita afirmasi diri kita sendiri, selalu tanamkan afirmasi kalo kita ini mampu dan layak untuk bisa bersaing”, imbuhnya.

 

Rahayu Febyanti

Rahayu Febyanti Meraih Penghargaan Juara 2 Lomba Solo Vocal MMF

Mahasiswa semester 6 prodi ilkom UMC, Rahayu Febyanti mengikuti lomba solo vocal dalam event Muda Mendunia Festival 2022 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan berhasil meraih juara 2. Event ini diadakan secara online dan offline. Untuk audisi dilaksanakan secara online, dan untuk final dilaksanakan secara offline di UMY pada 3 sampai 6 Juli. Ia membawakan 2 lagu, yaitu lagu daerah Cirebon Warung Pojok dan lagu pop Suara Kalbu.


"Kemarin itu ikut event Festival Muda Mendunia di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, alhamdulillah 10 peserta yang terpilih dari 34 provinsi bisa naik ke podium 2", ujar Feby pada Kamis (7/7).


Feby mempersiapkan dirinya dengan terus berlatih supaya tidak demam panggung.


"Sebelum ikut event yang pastinya sih kesiapan dari diri sendiri, terus latihan yang perlu diutamakan, biar kita istilahnya engga demam panggung gitu”.


Ia berharap untuk para mahasiswa termasuk dirinya agar dapat diperhatikan oleh kampus berupa apresiasi kepada mereka yang telah mendapatkan prestasi.


"Aku sih berharapnya mahasiswa yang punya prestasi kaya aku dan temen-temen yang lain itu bisa lebih diperhatikan lagi sama kampus”, imbuhnya.

 

Desi Wulandari

Pengumuman Pemenang Lomba Voice Over di Instagram @fikom_unisba

Sebagai mahasiswa semester 2 prodi ilkom UMC, Desi berhasil meraih juara 2 dalam lomba Voice Over yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Universitas Islam Bandung (UNISBA) dalam rangka memperingati milad Fikom UNISBA pada tanggal 21 sampai 28 Juni lalu. Lomba tersebut bisa diikuti oleh seluruh mahasiswa nasional Indonesia secara gratis.


Desi menyampaikan persiapan yang dilakukannya untuk mengikuti lomba ini, diantaranya menjaga suara dan melatih suara.


“Persiapannya di suara sih, karena Voice Over sendiri ada tekniknya pakai suara perut. Terus sambal liat referensi-referensi juga”, ujarnya.


Desi juga berharap untuk kedepannya, bisa meng-improve dirinya menjadi lebih lagi supaya bisa menjadi kebanggaan.


“Harapan kedepan tentunya bisa lebih improve diri aku sendiri, dengan ikut lomba-lomba lainnya juga. Menang kalah itu belakangan. Semoga juga bisa membanggakan nama kampus, membanggakan orang tua, dan membanggakan diri sendiri. Karena dengan mengikuti lomba-lomba seperti ini terus melihat kontestan yang lain bagus nih, membuat diri kita termotivasi untuk lebih bagus juga buat belajar”, imbuhnya.


Ia juga mendapatkan juara 2 lomba kreativitas dalam rangka memperingati HUT BNN Kota Cirebon.

 

Khofifah Eka Septiani

Penerimaan penghargaan Nok Dermayu Wakil 2 Khofifah Eka Septiani

Khofifah Eka Septiani atau sering di kenal dengan panggilan Opi yang merupakan mahasiwa semester 6 prodi ilkom UMC juga baru-baru ini mendapatkan predikat sebagai Nok Dermayu Wakil 2 dalam ajang Pasanggiri Nok Nang Dermayu 2022 yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kab. Indramayu dan Paguyuban Nok Nang Dermayu sejak April sampai malam Grand Final pada kamis (7/7).


Ia mendapatkan predikat tersebut tentunya setelah melalui beberapa tahapan seperti audisi yang didalamnya terdapat tes tulis, tes wawancara, dan unjuk kabisa (unjuk bakat).


“Setelah audisi itu, kita dikumpulin lagi untuk diseleksi. Kalau nggak salah waktu itu, dari 80 peserta seluruh indramayu dipilih lagi menjadi 30 peserta yang terdiri dari 15 nang dan 15 nok, yang nantinya akan ikut karantina”, ujar Opi.


“Alasan aku ikut ajang ini tuh cukup personal. Aku pingin banget ngelawan diri aku sendiri, melawan rasa takut yang ada di diri aku. Aku bilang juga waktu speech, isi speech aku tuh begini your’e biggest enemy, is you’re self (musuh terbesar kamu adalah diri kamu sendiri), dan fakta bahwa saya berdiri di atas panggung, di depan para audiens itu adalah bukti bahwa saya bisa melawan rasa takut saya, melawan ketidak berhargaan diri saya, dan yakin kalo saya bisa untuk menjadi panutan teman-teman di luar sana”, imbuhnya.


Ia juga mengatakan bahwa dengan mengikuti ajang ini, ia bisa mengembangkan dirinya dan mengukur kemampuannya, sampai akhirnya ia berhasil mendapat predikat Nok Dermayu Wakil 2 2022.


“Sebenarnya, aku ingin ikut ajang ini dari 2019 pas lihat pasanggiri 2019. Aku ngerasa kayaknya aku bisa deh ikut ajang ini, buat nge-expand diri aku, memperluas relasi dan supaya aku keluar dari zona nyaman. Kalo untuk persiapannya bagaimana, mungkin kalo persiapan mental udah dari jauh-jauh hari ya. Kalau persiapan lain, kayaknya belajar buat tes pengetahuan umum.”


Ia juga menambahkan bahwa setelah menjadi peserta Pasanggiri Nok Nang Dermayu 2022, justru banyak hal yang dipelajari termasuk budaya dan pariwisata di Indramayu.


“Harapan aku kedepannya adalah sekarang ini kan aku lagi memberikan diri aku ruang, waktu, energi untuk aku bisa tumbuh, bisa belajar lagi, bisa sembuh dari rasa takut dan rasa insecure aku. Dan pinginnya ketika aku sudah merasa cukup sembuh, cukup tumbuh dan berkembang, aku maunya berkontribusi ke orang lain. Karena ketika aku udah merasa cukup sama diri aku, itu lebih enak untuk berkontribusi karena lebih all out, lebih ikhlas dan bisa lebih fokus berkontribusi aktif untuk orang lain”, pungkasnya.



Reporter : Tim Liputan Naraya News

Lebih baru Lebih lama