Di terminal bus Cirebon, terdapat sebuah warung yang terlihat biasa saja pada siang hari namun beralih fungsi ketika malam hari tiba. Banyak sekali wanita penghibur dan waria menjadi pemuas hasrat seksual yang kebanyakan pelanggan mereka adalah supir bus, kondektur dan orang luar kota yang sudah tau tempat itu, biasanya mereka sedang transit dan beristirahat sekalian memuaskan hasrat. Bahkan ada yang menjual alkohol dan juga narkoba.
Oh iya, pasti banyak yang bertanya-tanya kenapa mereka memilih menjadi wanita penghibur? Banyak sekali faktor yang menjadikan mereka sebagai wanita penghibur, dan yang utama adalah faktor ekonomi. Kebanyakan dari mereka adalah seseorang yang menikah diusia muda karena faktor hamil di luar nikah, namun ditinggalkan atau diceraikan suaminya begitu saja, sehingga mereka memilih menafkahi anaknya dengan cara menjadi wanita malam. Dan ketika mereka ditanya kenapa mau menjadi wanita penghibur? Kebanyakan dari mereka menjawab karena terpaksa. Namun berbeda kisah dengan mereka yang menjadi waria.
Pasti banyak yang berpikir, alasan mereka yang memilih menjadi waria karena faktor ekonomi. Faktanya tidak demikian, kebanyakan ekonomi mereka terbilang sangat mumpuni. Mereka bekerja sebagai karyawan di siang hari dengan penghasilan cukup. Lalu, apa alasannya? Yakni mereka lebih menyukai berhubungan sesama jenis ketimbang lawan jenis. Salah satu dari mereka menceritakan alasannya mengapa ia menjadi seorang waria.
Alasannya itu sudah terbentuk sejak mereka kecil yang sangat akrab dengan hal-hal berbau feminim seperti boneka, make up, dan lainnya. Sehingga ia nyaman dan terbiasa bermain bersama perempuan bahkan sampai bergaya seperti perempuan. Salah pergaulan juga menjadi faktor ia berakhir menjadi seperti itu. Ketika ia duduk di bangku SMA, uang yang seharusnya untuk SPP tidak dibayarkan. Alhasil ia mendapat surat tagihan dari sekolahnya. Karena takut dimarahi orang tuanya, ia kebingungan bagaimana cara mendapatkan uang untuk membayar SPP. Kemudian salah satu temannya menyarankan untuk main malam dan nongkrong ditempat itu supaya mendapatkan uang dengan cepat, dan akhirnya ketagihan sampai sekarang.
Dihalte itu juga terdapat bandar narkotika jenis obat-obatan. Bandar narkotika yang bukan berasal dari Cirebon ini dikenal dengan panggilan mama Aldo, seorang wanita yang memiliki usaha obat-obatan terlarang. Dulu dia sering ditangkap polisi tetapi tidak butuh waktu lama dia keluar. Mama Aldo memang terkenal sering keluar masuk penjara dengan kasus yang sama. Namun saat ini, Mama Aldo beserta anak buahnya berhasil ditangkap oleh pihak BNN, dan dijatuhi hukuman 7 tahun penjara.
Setelah mama Aldo ditangkap, tempat jualan mama Aldo diratakan dengan tanah. Di terminal masih tersisa tempat prostitusi, waria dan alkohol. Tidak hanya itu saja, banyak kejahatan-kejahatan lain seperti penjambretan. Namun ketika korban berteriak meminta bantuan, orang-orang disekitar seolah-olah tidak mendengar dan melihat, karena mereka takut akan kena imbas juga oleh pelaku jambret.
Oleh karena itu, kita harus waspada ketika berada di tempat baru karena kita belum mengetahui ada apa saja di tempat itu.
Bandung punya Saritem, Jogja punya Sarkem, dan Cirebon pun punya terminal, Sukalila, dan Cigundul.
Penulis : ammerjpg
Editor : sha