Dibalik Seluk-beluk Menjadi Mahasiswa Ilmu Komunikasi

 

 Foto hanya ilustrasi 

“Jurusan ilmu komunikasimah gampang, kuliah juga ga ribet, gada matakuliah hitung-hitungan juga” 

Seperti itulah celotehan mengenai mahasiswa baru yang ingin mengambil jurusan ilmu komunikasi. Banyak yang mengira bahwa menjadi mahasiswa ilmukomunikasi sangat menyenangkan, ilmu yang dipelajari tidak ribet karena hanya belajar mengenai komunikasi dengan kuliahnya yang santai. 

Kebanyakan dari para pelajar Sekolah Menengah Atas, mereka bingung untuk menentukan program studi yang ingin dilanjutkan untuk mendapat gelar sarjana. 

Banyak dari mereka yang berpikiran “Ah kuliah mah ngambil jurusan yang gampang aja biar lulusnya cepet” Nah, Salah satunya program studi Ilmu komunikasi yang dianggap mudah untuk dipelajari, karena ilmu komunikasi seperti keseharian kita yang selalu berinteraksi dengan banyak orang. 

Namun, pemikiran yang menganggap bahwa belajar Ilmu komunikasi mudah itu tidak benar. Karena didalam jurusan ilmu komunikasi bukan hanya sekedar belajar mengenai cara berkomunikasi saja, melainkan di dalam komunikasi terdapat elemen-elemen komunikasi seperti jenis komunikasi, strategi komunikasi, psikologi komunikasi, dan lainnya. 

Ett jangan salah! Mahasiswa ilmu komunikasi juga belajar mengenai statistika, jadi tidak benar bahwa menjadi mahasiswa ilmu komunikasi tidak belajar hitung menghitung. Dengan perkembangan zaman yang sudah serba teknologi maka peran mahasiswa ilmu komunikasi sangat penting, karena ilmu komunikasi turut serta dalam dunia digital. 

Saat ini tantangan komunikasi yang selalu menanjak level menjadi global dengan hadirnya platform media sosial. Media sosial tidak hanya berputar dalam satu daerah atau negara, namun mampu menjangkau hingga seluruh dunia, berbagai negara atau lintas negara. Maka hal seperti itu menjadi sasaran mahasiswa ilmu komunikasi untuk selalu berkembang dalam dunia digital.

Kami yakin bahwa ilmu komunikasi memiliki peran yang tak tergantikan dalam masyarakat modern. Kami dapat membantu membangun pemahaman dan kerjasama antara individu, kelompok, dan organisasi.

Mahasiswa ilmu komunikasi keterampilan untuk menganalisis dan memahami perubahan budaya, mengelola konflik, serta merancang pesan yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu. 

Selain itu, sebagai mahasiswa ilmu komunikasi kami berkomitmen untuk memperluas wawasan kami dan terus mengikuti perkembangan teknologi dan tren komunikasi terbaru. Kami berusaha untuk menjadi agen perubahan yang berinovasi dan menciptakan solusi komunikasi yang kreatif dalam menghadapi tantangan yang ada. 

Kami juga berharap agar masyarakat lebih mengakui pentingnya ilmu komunikasi dan memberikan dukungan yang lebih besar kepada mahasiswa ilmu komunikasi. Menghargai peran kami dalam masyarakat akan melihat kontribusi kami dalam membangun hubungan yang lebih baik, merawat citra merek, dan mendorong dialog yang memperkuat komunitas.

Sebagai mahasiswa ilmu komunikasi, kami siap untuk menghadapi tantangan dan memperluas batasan. Kami percaya bahwa dengan pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki, kami dapat menjadi agen perubahan yang memberikan dampak positif dalam berbagai bidang, termasuk pemerintahan, bisnis, media, dan masyarakat luas. 

Kami mengundang semua pihak untuk mendukung dan mengapresiasi peran kami dalam membangun dunia yang lebih terhubung dan berkomunikasi dengan baik.

UMC ilkom sendiri adalah salah satu prodi unggulan yang mempunyai program unggulan, pertukaran pelajar, lpm, kavlab dan program unggulan lainnya. Selain itu ilmu komunikasi UMC ditunjang 

dengan fasilitas dan juga dosen yang berkompeten dengan akreditasi B. Program study ilkom umc juga menjadi program study terbaik se jawabarat. Dalam jurusan ini kalian bisa meng ekspresikan kreativitasan mahasiswa yang suka dengan jiwa sosialis. 

Nah itu tadi seluk bulukmenjadi mahasiswa Ilmu komunikasi yang dianggap jurusan santai tidak ribet dan mudah dipelajari. Setalah dijelaskan Masih ada yang menganggap bahwa menjadi mahasiswa ilmu komunikasi belajarnya mudah dan santai ??


Penulis : Omar, Atiq, Septian, Syahrul

Editor   : Melisa


Lebih baru Lebih lama